Minggu, 22 Mei 2011

Sabtu, 30 April 2011

Tugas mid semester amin arsada


1.       hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?
Sangat penting karena dalam melaksanakan  kurikulum,  sebuah  kunci keberhasilan dalam pembelajaran adalah  seorang Guru.  Usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan keberhasilan pendidikan nasional ditentukan oleh guru itu sendiri.
2.       Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa?
Menyusun kurikulum  karena untuk kepentingan anak untuk menciptakan situasi-situasi dimana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakatnya.  Sehingga anak tersebut bisa terampil.
3.       Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum! 
-Separate Subject Curriculum adalah segala bahan pelajaran yang yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain dengan kata lain tidak saling berhubungan.
-Corelated Curriculum adalah anatara dua mata pelajaran  yang berhubungan secara isidental, yang berkaitan dengan mata pelajaran lain.
4.       Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antara komponen tersebut?
-Tujuan misi dan visi
-materi
-strategi
-evaluasi
Hubungannya harus saling berkaitan satu sama lain, agar berhasil
5.       Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui?
Karena kurikulum  melihat kondisi sekolah,  dan melihat  zaman.
6.       Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
Komponen kurikulum adalah sebuah rangkaian pelajaran yang akan diberikan kepada siswa

jawaban mid semester

NAMA:KHRISTINA SIMBOLON
NIM:0900888201091,4C
JURUSAN:FKIP PEND.BAHASA INDONESIA
MK:TELAAH KURIKULUM


1Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?
Jawab :
.menurut saya dimana kurikulum suatu perencanaan pendidikan, dan hubungannya dengan guru adalah jika guru tersebut memiliki perencanaan dalam mengajar maka guru akan bisa menyampaikan materi kepada siswa, dan apabila hubungan dengan kualitas pendidikan adalah jika kurikulum yang di gunakan tidak dapat di kembangkan maka hasil kualitas pendidikan akan rendah dan tidak bisa menghasilkan mutu belajar dengan baik, dan begitu juga sebaliknya jika kurikulum dapat di kembangkan oleh guru maka kualitas pendidikan akan menjadi tinggi atau bagus.

2. Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa?
Jawab:
A. Karena asas filosofis sangat dibutuhkan dalam menyusun kurikulum, karena bertujuan untuk menentukan kepercayaan kita tentang apakah hakikat manusia,anak,dan sifatnya, apakah sumber kebenaran dan nilainya yang hendaknya dijadikan pegangan hidup,apakah yang diajarkan kepada anak didik, apakah peranan guru dalam proses mengajar,serta juga mempunyai hubungan erat dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus melalui pendidikan formal.

B. Kalau asas psikologi anak juga dibutuhkan dalam penyusunan kurikulum, karena kurikulum ini dipandang sebagai reaksi terhadap perkembangan anak secara segi jasmani,fisik,emosional,sosial,dan mental intelektual.

C. Sedangkan asas psikologi belajar dipandang bukan hanya mengenai dalam bidang intelektual, akan tetapi juga pribadi anak,kognitif,efektif,maupun psikomotornya. Serta anak bisa memperkuat daya mental disiplinnya dan metode Stimulus-Responnya.

3. Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum!
Jawab :
Kalau Separate-subject curriculum itu mengacu pada Kurikulum yang sebab segala bahan pelajaran disajikandalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yanglain.
Sedangkan Corelated curriculum itu mengacu kepada para pendidik dalam melihat kelemahan-kelemahan separate-subject curriculum yang tidak merasa puas dengan kurikulum itu berikhtiar mencari jalan untuk memberikan kepada murid pengalaman-pengalaman yang ada hubunganya.
Ada yang menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yanglain dengan memelihara identitas mata pelajaran, ada pula yang menyatu padukanmata pelajaran dengan menghilangkan identitas mata pelajaran dalam bidang studi


4. Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antarkomponen tersebut?
Jawab:
Komponen kurikulum ini terdiri dari:
a.Tujuan
b.Bahan pelajaran
c.Proses belajar-mengajar
d.Evaluasi atau penilaian
Keempat komponen ini sangat erat hubungannya. Tujuan ditentukan bahan apa yang akan dipelajari,bagaimana proses didalam belajarnya dan apa pula yang harus dinilai. Demikianlah juga penilaian yang dapat mempelajari komponen lainnya. Pada saat yang paling penting evaluasi dalam berbentuk ujian, contohnya saja dalam ujian Ebtanas,UMPTN maka disitu timbullah kecenderungan untuk dapat menjadikan bahan ujian sebagai tujuan kurikulum,proses belajar-mengajar cenderung mengutamakan latihan dan hafalan.


5. Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui?
Jawab:
Karena kurikulum merupakan suatu landasan pembelajaran,sehingga setelah beberapa tahun kemudian kurikulum di evaluasi dan diterapkan agar bisa menambah mutu kurikulum dengan itu maka diadakan pembaharuan kurikulum supaya dapat menyeimbangkan dengan pendidikan lain

6. Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
Jawab;
Komponen-komponen KTSP
komponen-komponen KTSP terdiri dari lima Komponen yaitu:
1.Visi dan misi sebaiknya bukan hanya dalam rumusan yang hampa makna,tetapi merupakan acuan yang bersyarat dengan makna dalam seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut
2..Tujuan pendidikan dan satuan pendidikan
Tujuan pendidikan mengadu pada standar kompetensi lulusan (SKL) dan dikembangkan dalam satuan pendidikan,dan bertujuan menjadikan anak tersebut berpengetahuan,kepribadian,akhlak mulia,serta ketrampilan untuk hidup mandiri
3. Stuktur muatan
Struktur dan muatan terdiri dari:
1.Mata Pelajaran
2.Muatan Lokal
3.Pengembangan diri
4. Beban Belajar
5.Ketuntasan belajar
6.Kenaikan kelas dan Kelulusan
7.Penjurusan
8. Pendidikan berbasis keunggulan

4. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi

5. Silabus
Silabus atau disebut juga Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) atau Garis-garis Besar Isi Program Pembelajaran (GBIPP) merupaka hasil atau produk kegiatan pengembangan perencanaan pembelajaran. Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok, isi atau materi pembelajaran. Silabus merupakan hasil penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi pembelajaran yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.

6. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu penjabaran silabus ke dalam unit-unit atau satuan kegiatan pembelajaran untuk dilaksanakan di kelas. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana operasional pembelajaran yang memuat beberapa indikator yang terkait untuk dilaksanakan dalam satu atau dua kali pertemuan di kelas.

jawaban ujian (Riska Novera)

nama : Riska Novera
NPM : 0900888201076
Kelas: IV C / B. Indonesia

1. Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?

jawab :
Kurikulum menjadi alat yang vital bagi perkembangan bangsa yang dipegang oleh pemerintah suatu Negara. Guru menjadi kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum. Apabila guru telah memahami kurikulum tersebut maka ia akan dapat melaksanakan kurikulum tersebut sehingga peserta didik dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru dan dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-sehari sehingga pembelajaran berjalan sesuai harapan semua pihak. Sehingga pendidikan di sekolah tersebut dapat dikatakan berkualitas dan mampu bersaing dengan sekolah lain.

2. Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa?
Jawab :
Karena asas Filosofis merupakan pengembang kurikulum yang diperlukan untuk menentukan filosofis tertentu demi keseimbangan berbagai macam kepentingan sesuai harapan masyarakat. Masyarakat nenuntut standar kualitas yang tinggi dalam pendidikan. Standar ini kompetensi yang seimbang dalam kecerdasan atau logika, moral dan ahlak mulia atau etika, seni dan keindahan atau estetika serta kekuatan dan kesehatan jasmani atau kinestetika. Sedangkan asas Psikologis perlu diperhatikan karena perbedaan tahap perkembangan, latar belakang sosial budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Untuk membuat kurikulum secara umum, perlu memperhatikan psikologi anak didik. Maka dalam menyusun kurikulum perlu diperhatikan, apakah dengan kurikulum yang ada sudah sesuai dengan perkembangan anak didik, latar belakang sosial budayanya atau faktor-faktor yang lain. Sedangkan, Psikologi anak perlu diperhatikan karena sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan bakatnya. Sementar itu, psikologi belajar perlu diperhatikan karena pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya, menerima norma-norma, menguasai sejumlah keterampilan. Selain itu karena belajar merupakan aktivitas seseorang untuk mentransformasikan ilmu. Jadi, Dengan demikian, asas filosofis, psikologis anak dan psikologis belajar perlu di perhatikan dalam menyusun suatu kurikulum.

3. Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum!

jawab :
Separated Subject Curriculum menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, ada batas pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain dan antara satu kelas dengan kelas yang lain dan anak-anak dipaksakan mempelajari pengalaman unat manusia yang lampau, yang tidak selalu bertalian erat dengan pengalaman anak itu sendiri, bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis dan segala bahan pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain atau dengan kata lain tidak saling berhubungan.
Sedangkan Correlated Curriculum menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungannya dan saling bersangkut paut (correlated) walaupun batas-batas yang satu dengan yang lain masih dipertahankan. Dalam hal ini anak-anak dipaksakan mempelajari pengalaman unat manusia yang lampau, yang tidak selalu bertalian erat dengan pengalaman anak itu sendiri, bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis dan segala bahan pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain atau dengan kata lain tidak saling berhubungan.

4. Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antarkomponen tersebut?
Jawab :
a. Tujuan merupakan pendidikan pada tataran makroskopik, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu.
b. Organiasi Kurikulum merupakan beragamnya pandangan yang menjadi dasar dari pengembangan kurikulum yang memunculkan terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum.
c). Materi Pembelajaran terbagi menjadi 3, yaitu :
 Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih memperhatikan tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik.
 Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat konstruktivisme, materi pembelajaran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk tema-tema dan topik-topik yang diangkat dari masalah-masalah sosial yang krusial, misalnya tentang ekonomi, sosial bahkan tentang alam.
 Materi pembelajaran yang berlandaskan pada teknologi pendidikan banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan diambil hal-hal yang esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi. Materi pembelajaran atau kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian atau sub-sub kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.
d. Proses Belajar Mengajar
Di dalam proses belajar mengajar ini peserta didik diharapkan dapat ikut serta secara aktif menentukan materi dan tujuan belajarnya sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sekaligus menentukan bagaimana cara-cara yang paling sesuai untuk memperoleh materi dan mencapai tujuan belajarnya.
Dalam hal ini, guru tidak banyak melakukan intervensi. Peran guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan guider. Sebagai fasilitator, guru berusaha menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Sebagai motivator, guru berupaya untuk mendorong dan menstimulasi peserta didiknya agar dapat melakukan perbuatan belajar. Sedangkan sebagai guider, guru melakukan pembimbingan dengan berusaha mengenal para peserta didiknya secara personal.
e. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
5. Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui ?
Jawab :
Karena tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu Negara beralih dari Negara yang di jajah menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh. Kurikulum juga dapat mengalami perubahan bila terdapat pendirian baru mengenai proses belajar. Selain itu, perubahan dalam masyarakat, eksplosi ilmu pengetahuan, dan lain-lain mengharuskan adanya perubahan. Perubahan itu menjadi hal yang biasa. Malahan mempertahankan kurikulum yang ada akan merugikan anak anak dan demikian fungsi kurikulum itu sendiri. Sementara itu, pembaharuan kurikulum kadang-kadang terikat pada tokoh yang mencetusnya. Dengan meninggalnya tokoh itu lenyap pula pembaharuan yang telah dimulainya itu. Sehingga pembaharuan kurikulum diadakan atas inisiatif kepala sekolah dan guru-gurunya.
6. Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
Jawab :
Komponen KTSP terdiri atas enam komponen, yaitu :
a) Visi dan Misi
Visi merupakan penjelasan tentang rupa yang seharusnya dari suatu organisasi agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Sedangkan misi adalah pekerjaan yang dilakukan seorang pemimpin dalam mencapai tujuan yang diinginkan di masa yang akan datang.
b) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan, yaitu tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c) Struktur dan muatan KTSP
Struktur kurukulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah tertuang dalam standar isi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut : kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga, dan kesehatan.
d) Kalender pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
e) Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswanya.
f) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
RPP adalah rencana pembelajaran yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

jawaban mid semester telaah kurikulum (willi oktama)

NAMA : WILLI OKTAMA
NPM : 0900888201074
KELAS : IV/C B.INDONESIA
MK : TELAAH KURIKULUM



1. Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?
Jawab :
Kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup penting dalam seluruh kegiatan pendidikan, juga menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Penyususnan kurikulum tidak dapat dikerjakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran kurikulum di dalam pendidikan perkembangan kehidupan manusia secara umum. Kurikulum dikembangkan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan nasional yang sesuai dengan kondisi, potensi peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan keutuhan dan potensi yang ada di setiap daerah.

Kurikulum dilaksanakan dengan harapan peserta didik dapat menegakkan lima pilar belajar, yaitu :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
2) Memahami dan menghayati
3) Mampu melaksanakan dan berbuat
4) Berguna bagi orang lain
5) Membangun serta menemukan jati, diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Adapun peran-peran guru dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
2) Guru Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
3) Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.
Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
4) Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Tanpa latihan seorang peserta didik tidak akan mampu mengembangkan potensinya.
5) Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
6) Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
7) Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.
Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
8) Guru Sebagai Pribadi
Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik.
9) Guru Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas.
10) Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut.
11) Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
12) Guru Sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
13) Guru Sebagai Pemindah Kemah
Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.
14) Guru Sebagai Pembawa Cerita
Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan kehidupan di masa mendatang.
15) Guru Sebagai Aktor
Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol.
16) Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan.
17) Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.Penilaian harus adil dan objektif.
18) Guru Sebagai Pengawet
Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan.
Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia terdahulu adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan diawetkan.
19) Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru dapat dikatakan berkualitas apabila guru dapat berperan sebagai yang telah di terterakan diatas, karena kualitas guru sebagai kunci utama dalam kurikulum. Kurikulum didasarkan pada pemikiran bakat dan kemampuan pada setiap jenjang dalam satuan pendidikan berbeda-beda sehingga di perlukan kurikulum yang memungkinkan setiap anak-anak didik memiliki kompotensi dasar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing, dan guru yang memiliki kualitas akan melahirkan pendidikan yang berkualitas yang dapat bersaing di dunia pendidikan secara nasional maupun internasional.



2. Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa?
Jawab : Mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan salah satunya yaitu asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Asas filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat Negara, karena para pengembang kurikulum harus mempunyai filsafat yang jelas tentang apa yang mereka junjung tinggi. Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat bangsa dan negara terutama dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal.

Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum yakni psikologi anak, (perkembangan anak), psikologi belajar, (bagaimana proses belajar anak).
a.Psikologi anak
Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi di mana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakatnya oleh karena itu dalam mengembangkan kurikulum harus memperhatikan psikologi anak (perkembangan anak)
b.Psikologi belajar
Pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinanbahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak dapatbelajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapatmenerima norma-norma, dapat menguasai sejumlah keterampilan. Oleh sebab itu belajar adalah suatu proses yang pelik dan kompleks,maka timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama lain. Teori belajar dijadikan dasar bagi proses belajar-mengajar,dengan demikian ada hubungan yang erat antara kurikulum dan psikologi belajar dan psikologi anak. Karena hubungan yang sangat erat itu maka psikologi menjadisalah satu dasar kurikulum.



3. Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum!
Jawab :
Separate Subject Curriculum
Kurikulum subjek terpisah didasarkan pada konsep pengetahuan yang diselenggarakan oleh "disiplin" atau bidang penyelidikan ilmiah khusus.. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan untuk menghadapi dan menguasai konten yang dipilih dari berbagai disiplin ilmu melalui mata pelajaran sekolah yang ditujukan untuk mewakili mereka. Sementara para pendukung pendekatan subjek yang terpisah mungkin setuju pada penggunaannya sebagai cara untuk mengatur kurikulum, ada perdebatan terus atas apa konten dari disiplin ilmu tertentu harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan bagaimana seharusnya subyek "belajar”. Kurikulum subjek terpisah sering disebut sebagai kurikulum "tradisional" atau "departmentalized

CORRELATED CURRICULUM
Dalam kurikulum berkorelasi, diasumsikan bahwa meskipun dua (atau lebih) subyek sering ada di sisi sekolah berdampingan tanpa koneksi yang jelas, ada beberapa poin mungkin di mana hubungan mungkin dibuat. Dalam beberapa kasus titik-titik ini 'natural' dan 'Alami' (seperti dalam formula matematika yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam fisika atau kimia. Namun, ada banyak titik di mana setiap dua subyek tidak berkorelasi dan upaya untuk menghubungkan mereka dibuat Sebuah metode yang cukup umum adalah untuk membiarkan sosial memimpin penelitian dan menemukan titik kemungkinan hubungan dengan itu dari subjek lain. bidang bahasa dan sastra sangat baik dengan ilmu sosial.

4. Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antarkomponen tersebut?
Jawab :Terdapat 4 komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, bahan, proses belajar-mengajar dan evaluasi atau penilaian. Keempat komponen itu saling berhubungan dan berkaitan.Setiap komponen bertalian erat dengan ketiga komponen lainnya. Tujuan menentukan bahan apa yang akan di pelajari,bagaimana proses belajarnya, dan apa yang harus di nilai. Demikian pula penilaiaan dapat mempengaruhi komponen lainnya.
Bila salah-satu komponen berubah,misalnya ditonjilkan tujuan yang baru,atau proses belajar-mengajar,misalnya metode baru atau cara penilaian, maka bahan pelajaran (PBM) maupun evaluasi pun lebih jelas.

5. Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui?
Jawab :
Karena kurikulum itu selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu negara beralih dari negara yang dijajah menjadi negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.Kurikulum juga diubah bila tekanan dalam tujuan mengalami pergeseran Karena perubahan masyarakat akibat kemajuan ilmu pngetahuan dan teknologi . Perubahan kurikulum berjalan kontinu sesuai dengan perkembangan zaman.


6. Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
Jawab :
1. Visi dan Misi
Dalam menetapkan visi dan misi satuan pendidikan, kepala sekolah harus terlebih dahulu memahami visi itu sendiri. Tugas utama kepala sekolah adalah menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut keseluruh jajaran dan tingkat manajemen. Dalam mengembangkan visinya, kela sekolah harus mampumendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah. Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembanhkan oleh lembaga masing-masiung dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masing-masing.
2. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Tujuan satuan pendidikan, termasuk, sasaran dan target harus dirumuskan seecara Jelas,mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam satuan pendidikan, semua pihak yang terlibat dapat memahami apa kaitan yang dilakukan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, kemajuan satuan pendidikan harus dapat dirasakan semua pihak yang terlibat.
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Dalam penyusunan kalender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Penyususnann kelender pendidikan selama satu tahun pelajaran di laksanakan dengan menggunakan system semester yang terdiri dari 34 minggu dengan mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik.
4. Struktur muatan KTSP
Struktrus KTSP memuat: mata pelajaran, muatan local, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan local dan global.
5. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu lelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar materi pembelajaran indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
6. RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah renvana yang menggambarkan prosedur dan manajeman pembelajaran untuk mencapai satu atai lebih kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus

jawaban mid semester telaah kurikulum (RISKA AMELIA)

Nama : RISKA AMELIA
NIM : 0900888201078
Kelas : Bahasa Indonesia/IV.c
Mata Kuliah : Telaah Kurikulum (Mid Semester)
1. Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?.

.Menurut pendapat saya,hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan,seorang guru harus lah memiliki suatu perencanaan atau kurikulum suatu pembelajaran yang akan disampaikan seorang guru kepada siswanya agar suatu pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang ada dalam ketentuan kurikulum tersebut agar tercapainya suatu pembelajaran sehingga pelajaran bisa dikatakan berhasil,begitu pun sebaliknya apa bila guru tidak memiliki suatu kurikulum dalam suatu pembelajaran maka pembelajaran tidak akan bejalan sesuai yang diharapkan guru.

2. Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa

Karena Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar , dengan adanya filosofis dapat menyelaraskan berbagai macam kepentingan sesuai harapan masyarakat, karena masyarakat menuntut standar kualitas yang tinggi, dan perlu memperhatikan psikologi anak didik. Maka dari itu dalam menyusun kurikulum perlu diperhatikan, apakah kurikulum yang ada sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik, latar belakang sosial budayanya atau faktor-faktor yang lain. Kemudian psikologis belajar merupakan teori belajar yang dijadikan sebagai dasar bagi proses belajar-mengajar. Dengan demikian adapun hubungan yang erat antara kurikulum dan psikologi belajar dan psikologi anak. Karena hubungan yang sangat erat maka dari itu psikologi menjadi salah satu dasar kurikulum tersebut.

3. Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum!

corelated curriculum adalah mata pelajaran yang disajikan tidak terpisah tapi melainkan memiliki kedekatan sehingga menjadi sebuah bidang studi. Sedangakan separate-subject curriculum adalah bahan yang disajikan dalam mata pelajaran yang terpisah – pisah, yang satu lepas dengan yang lain,
4. komponen kurikulum yaitu,
a, tujuan, disini kita harus mempunyai tujuan pendidikan yaitu mampu menciptakan siawa yamh berahlak, cerdasm dan terampil

b, materi. Guru haris dapat menetukan materi pembealajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesyau dengan kurukulm, searang guru juga harus pandai mengemas materi tersbut sehingga siswa dapat tertarik dalam belajar

c. strategi. Disini guru berperan sebagai fasilitator, navitatot, dan guider, guru harus berusaha mencipyakan suasana belajar yang kondusif bagi peserta didiknya, melalui strayegi – strategi bealajar dan memanfaatkan lingkungan sekolah

d, evaluasi, evaluasi berfungsi sebagai alat untuk seorang guru dapat melihat hasil dari tujuan belar yang ditetapkan dapat tercapai atau belum

hungan nya adalah di mana seorang guru pasti mempunyai tujuan dalam mengajar bila mana tujuan tersebut sudah ada guru akan membentuk sebuah marei materi pembelajaran yang akan di sampaikan dengan strategi yang cocok untuk suasana di kelas . dengan mempertibangkan tujuan awal seorang guru


4. Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antarkomponen tersebut?

Komponen kurikulum ada empat, yaitu:
a. Tujuan 3) Proses belajar-mengajar
b. Bahan pelajaran 4) Evaluasi dan penilaian
Keempat komponen tersebet saling berhubungan. Setiap komponen bertalian erat dengan ketiga komponen lainnya. Tujuan menentukan bahan apa yang akan dipelajari, bagaimana proses belajarnya, dan apa yang harus dinilai. Demikian pula penilaian dapat mempengaruhi komponen lainnya. Pada saat dpientingkannya evaluasi dalam bentuk ujian, misalnya Ebtanas, UMPTN, maka timbul kecenderungan untuk menjadikan bahan ujian sebagai tujuan kurikulum, proses belajar-mengajar cenderung mengutamakan latihan dan hafalan. Bila salah satu komponen berubah, misalnya ditonjolkannya tujuan yang baru, atau proses belajar mengajar, misalnya metode baru, atau cara-cara penilaian, maka swemua komponen lainnya turut mengalami perubahan. Kalau tujuannya jelas, maka bahan pelajaran, PBM, maupun evaluasi pun lebih jelas.

5. Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui?

Perubahan dan diperbaharuhinya kurikulum dilakukan untuk menanbah atau mengurangi jumlah, isi atau bjenis mata pelajaran sesuai dengan permintaan zaman. Kalau dirasa perlu anak-anak untuk mengetahuai tentang lalu lintas, mengetik, kewarga Negara, pendidikan kependudukan, dan lain-lain maka mata pelajaran itu dapat ditambahkan. Demikian pula mata pelajaran yang dirasa tidak sesuai lagi dapat ditiadakan.

6. Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
KTSP memiliki enam komponen yaitu:

• Visi dan Misi
Dalam menetapkan visi dan misi satuan pendidikan, kepala sekolah harus terlebih dahulu memahami visi itu sendiri. Tugas utama kepala sekolah adalah menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut keseluruh jajaran dan tingkat manajemen. Dalam mengembangkan visinya, kela sekolah harus mampumendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah. Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembanhkan oleh lembaga masing-masiung dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masing-masing.
• Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Tujuan satuan pendidikan, termasuk, sasaran dan target harus dirumuskan sdecara tertulis dengan: (a) Jelas, (b) mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam satuan pendidikan (c) semua pihak yang terlibat dapat memahami apa kaitan yang dilakukan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (d) kemajuan satuan pendidikan harus dapat dirasakan semua pihak yang terlibat.
• Menyusun Kalender Pendidikan
Dalam penyusunan kalender pendidikan, pengembang kurikulum harusmampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertuntu. Penyususnann kelender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik.
• Struktur muatan KTSP
Struktrus KTSP memuat: mata pelajaran, muatan local, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan local dan global.
• Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu lelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar materi pembelajaran indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
• RPP
• Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah renvana yang menggambarkan prosedur dan manajeman pembelajaran untuk mencapai satu atai lebih kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus