Sabtu, 30 April 2011

jawaban mid semester telaah kurikulum (willi oktama)

NAMA : WILLI OKTAMA
NPM : 0900888201074
KELAS : IV/C B.INDONESIA
MK : TELAAH KURIKULUM



1. Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?
Jawab :
Kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup penting dalam seluruh kegiatan pendidikan, juga menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Penyususnan kurikulum tidak dapat dikerjakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran kurikulum di dalam pendidikan perkembangan kehidupan manusia secara umum. Kurikulum dikembangkan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan nasional yang sesuai dengan kondisi, potensi peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan keutuhan dan potensi yang ada di setiap daerah.

Kurikulum dilaksanakan dengan harapan peserta didik dapat menegakkan lima pilar belajar, yaitu :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
2) Memahami dan menghayati
3) Mampu melaksanakan dan berbuat
4) Berguna bagi orang lain
5) Membangun serta menemukan jati, diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Adapun peran-peran guru dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1) Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
2) Guru Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan.
Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
3) Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut.
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.
Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
4) Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Tanpa latihan seorang peserta didik tidak akan mampu mengembangkan potensinya.
5) Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.
Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.
6) Guru Sebagai Pembaharu (Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. Tugas guru adalah menerjemahkan kebijakan dan pengalaman yang berharga ini kedalam istilah atau bahasa moderen yang akan diterima oleh peserta didik. Sebagai jembatan antara generasi tua dan genearasi muda, yang juga penerjemah pengalaman, guru harus menjadi pribadi yang terdidik.
7) Guru Sebagai Model dan Teladan
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru : Sikap dasar, Bicara dan gaya bicara, Kebiasaan bekerja, Sikap melalui pengalaman dan kesalahan, Pakaian, Hubungan kemanusiaan, Proses berfikir, Perilaku neurotis, Selera, Keputusan, Kesehatan, Gaya hidup secara umum
Perilaku guru sangat mempengaruhi peserta didik, tetapi peserta didik harus berani mengembangkan gaya hidup pribadinya sendiri.
Guru yang baik adalah yang menyadari kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang ada pada dirinya, kemudian menyadari kesalahan ketika memang bersalah. Kesalahan harus diikuti dengan sikap merasa dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
8) Guru Sebagai Pribadi
Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik.
9) Guru Sebagai Peneliti
Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas.
10) Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut.
11) Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada peserta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.
12) Guru Sebagai Pekerja Rutin
Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya.
13) Guru Sebagai Pemindah Kemah
Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.
14) Guru Sebagai Pembawa Cerita
Guru tidak takut menjadi alat untuk menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan, karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.
Cerita adalah cermin yang bagus dan merupakan tongkat pengukur. Guru berusaha mencari cerita untuk membangkitkan gagasan kehidupan di masa mendatang.
15) Guru Sebagai Aktor
Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol.
16) Guru Sebagai Emansipator
Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan.
17) Guru Sebagai Evaluator
Evaluasi atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Teknik apapun yang dipilih, dalam penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.Penilaian harus adil dan objektif.
18) Guru Sebagai Pengawet
Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan.
Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia terdahulu adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan diawetkan.
19) Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator.
Guru dapat dikatakan berkualitas apabila guru dapat berperan sebagai yang telah di terterakan diatas, karena kualitas guru sebagai kunci utama dalam kurikulum. Kurikulum didasarkan pada pemikiran bakat dan kemampuan pada setiap jenjang dalam satuan pendidikan berbeda-beda sehingga di perlukan kurikulum yang memungkinkan setiap anak-anak didik memiliki kompotensi dasar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing, dan guru yang memiliki kualitas akan melahirkan pendidikan yang berkualitas yang dapat bersaing di dunia pendidikan secara nasional maupun internasional.



2. Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa?
Jawab : Mengembangkan kurikulum bukan sesuatu yang mudah dan sederhana karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan salah satunya yaitu asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Asas filosofis yang berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat Negara, karena para pengembang kurikulum harus mempunyai filsafat yang jelas tentang apa yang mereka junjung tinggi. Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat bangsa dan negara terutama dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal.

Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum yakni psikologi anak, (perkembangan anak), psikologi belajar, (bagaimana proses belajar anak).
a.Psikologi anak
Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi di mana anak dapat belajar untuk mengembangkan bakatnya oleh karena itu dalam mengembangkan kurikulum harus memperhatikan psikologi anak (perkembangan anak)
b.Psikologi belajar
Pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinanbahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak dapatbelajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat mengubah sikapnya, dapatmenerima norma-norma, dapat menguasai sejumlah keterampilan. Oleh sebab itu belajar adalah suatu proses yang pelik dan kompleks,maka timbullah berbagai teori belajar yang menunjukkan ketidaksesuaian satu sama lain. Teori belajar dijadikan dasar bagi proses belajar-mengajar,dengan demikian ada hubungan yang erat antara kurikulum dan psikologi belajar dan psikologi anak. Karena hubungan yang sangat erat itu maka psikologi menjadisalah satu dasar kurikulum.



3. Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum!
Jawab :
Separate Subject Curriculum
Kurikulum subjek terpisah didasarkan pada konsep pengetahuan yang diselenggarakan oleh "disiplin" atau bidang penyelidikan ilmiah khusus.. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan untuk menghadapi dan menguasai konten yang dipilih dari berbagai disiplin ilmu melalui mata pelajaran sekolah yang ditujukan untuk mewakili mereka. Sementara para pendukung pendekatan subjek yang terpisah mungkin setuju pada penggunaannya sebagai cara untuk mengatur kurikulum, ada perdebatan terus atas apa konten dari disiplin ilmu tertentu harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dan bagaimana seharusnya subyek "belajar”. Kurikulum subjek terpisah sering disebut sebagai kurikulum "tradisional" atau "departmentalized

CORRELATED CURRICULUM
Dalam kurikulum berkorelasi, diasumsikan bahwa meskipun dua (atau lebih) subyek sering ada di sisi sekolah berdampingan tanpa koneksi yang jelas, ada beberapa poin mungkin di mana hubungan mungkin dibuat. Dalam beberapa kasus titik-titik ini 'natural' dan 'Alami' (seperti dalam formula matematika yang diperlukan untuk memecahkan masalah dalam fisika atau kimia. Namun, ada banyak titik di mana setiap dua subyek tidak berkorelasi dan upaya untuk menghubungkan mereka dibuat Sebuah metode yang cukup umum adalah untuk membiarkan sosial memimpin penelitian dan menemukan titik kemungkinan hubungan dengan itu dari subjek lain. bidang bahasa dan sastra sangat baik dengan ilmu sosial.

4. Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antarkomponen tersebut?
Jawab :Terdapat 4 komponen-komponen kurikulum yaitu tujuan, bahan, proses belajar-mengajar dan evaluasi atau penilaian. Keempat komponen itu saling berhubungan dan berkaitan.Setiap komponen bertalian erat dengan ketiga komponen lainnya. Tujuan menentukan bahan apa yang akan di pelajari,bagaimana proses belajarnya, dan apa yang harus di nilai. Demikian pula penilaiaan dapat mempengaruhi komponen lainnya.
Bila salah-satu komponen berubah,misalnya ditonjilkan tujuan yang baru,atau proses belajar-mengajar,misalnya metode baru atau cara penilaian, maka bahan pelajaran (PBM) maupun evaluasi pun lebih jelas.

5. Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui?
Jawab :
Karena kurikulum itu selalu dinamis dan senantiasa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mendasarinya. Tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu negara beralih dari negara yang dijajah menjadi negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh.Kurikulum juga diubah bila tekanan dalam tujuan mengalami pergeseran Karena perubahan masyarakat akibat kemajuan ilmu pngetahuan dan teknologi . Perubahan kurikulum berjalan kontinu sesuai dengan perkembangan zaman.


6. Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
Jawab :
1. Visi dan Misi
Dalam menetapkan visi dan misi satuan pendidikan, kepala sekolah harus terlebih dahulu memahami visi itu sendiri. Tugas utama kepala sekolah adalah menyisihkan waktunya agar dapat mengkomunikasikan visi tersebut keseluruh jajaran dan tingkat manajemen. Dalam mengembangkan visinya, kela sekolah harus mampumendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah. Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembanhkan oleh lembaga masing-masiung dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masing-masing.
2. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Tujuan satuan pendidikan, termasuk, sasaran dan target harus dirumuskan seecara Jelas,mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam satuan pendidikan, semua pihak yang terlibat dapat memahami apa kaitan yang dilakukan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, kemajuan satuan pendidikan harus dapat dirasakan semua pihak yang terlibat.
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Dalam penyusunan kalender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Penyususnann kelender pendidikan selama satu tahun pelajaran di laksanakan dengan menggunakan system semester yang terdiri dari 34 minggu dengan mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik.
4. Struktur muatan KTSP
Struktrus KTSP memuat: mata pelajaran, muatan local, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan local dan global.
5. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu lelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar materi pembelajaran indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
6. RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah renvana yang menggambarkan prosedur dan manajeman pembelajaran untuk mencapai satu atai lebih kompetensi dasar yang ditetapkan oleh Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus

1 komentar:

  1. Mid semester telaah Kurikulum
    Nama :Afri Rachmadi Surya
    NIM :0900888201089
    Kls : IV/C
    MK : Telaah Kurikulum

    Jawaban :
    1.sangat berpengaruh. Karena Guru sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap usaha pendidikan dengan pengajaran. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pembelajaran, khususnya mengenai masalah kurikulum dan peningkatan sumber daya yang dimiliki oleh siswa yang dihasilkan oleh pembelajaran yang sering bermuara pada faktor kemampuan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dituntut untuk senantiasa berperan aktif dan eksis dalam dunia pendidikan.
    Sehubungan dengan prestasi belajar siswa, keahlian dan kepribadian guru merupakan salah satu faktor yang sangat berperan sekaligus menjadi loncatan bagi siswa untuk meraih keberhasilan khususnya prestasi baik dari segi analisis maupun kemampuan mendayagunakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
    2..
    3.A. separate-subject curriculum
    Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajran yang terpisah-pisah satu sama lain,seakan aka nada batas pemisah anatara suatu kelas dengan kelas yang lain.
    b. corelated curriculum
    pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan,bersangkut paut walaupun mungkin batas-batas yang antara satu sama lain masih dipertahankan.

    4.Komponen2 kurikulum :
    a. Tujuan
    Tujuan pendidikan nasional yang merupakan pendidikan pada tataran makroskopik, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu.
    b. Organiasi Kurikulum
    Beragamnya pandangan yang mendasari pengembangan kurikulum memunculkan terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum. Setidaknya terdapat enam ragam pengorganisasian kurikulum
    c. Materi Pembelajaran
    Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat dan teori pendidikan dikembangkan. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa pengembangan kurikulum yang didasari filsafat klasik (perenialisme, essensialisme, eksistensialisme) penguasaan materi pembelajaran menjadi hal yang utama
    d. Proses Belajar Mengajar
    Filsafat dan teori pendidikan yang melandasi pengembangan kurikulum terdapat perbedaan dalam menentukan tujuan dan materi pembelajaran, hal ini tentunya memiliki konsekuensi pula terhadap penentuan strategi pembelajaran yang hendak dikembangkan. Apabila yang menjadi tujuan dalam pembelajaran adalah penguasaan informasi-intelektual,–sebagaimana yang banyak dikembangkan oleh kalangan pendukung filsafat klasik dalam rangka pewarisan budaya ataupun keabadian, maka strategi pembelajaran yang dikembangkan akan lebih berpusat kepada guru.
    e. Evaluasi Kurikulum
    Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan

    5..kurikulum dapat diubah dan diperbaharui agar mutu dan kulitas pendidikan nasional bisa ditingkatkan. Dan sesuai dengan kognitif,afektif dan psikomotor siswa dalam pembelajaran agar bias bersaing dengan tingkat yang lebih tinggi pula.
    6.Komponen komponen kurikulum :
    - tujuan,visi dan misi
    - struktur muatan
    -Kalender Pendidikan
    - Silabus
    -RPP

    BalasHapus