Sabtu, 30 April 2011

jawaban ujian (Riska Novera)

nama : Riska Novera
NPM : 0900888201076
Kelas: IV C / B. Indonesia

1. Bagaimanakah hubungan kurikulum dengan guru dan kualitas pendidikan?

jawab :
Kurikulum menjadi alat yang vital bagi perkembangan bangsa yang dipegang oleh pemerintah suatu Negara. Guru menjadi kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum. Apabila guru telah memahami kurikulum tersebut maka ia akan dapat melaksanakan kurikulum tersebut sehingga peserta didik dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru dan dapat dengan mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-sehari sehingga pembelajaran berjalan sesuai harapan semua pihak. Sehingga pendidikan di sekolah tersebut dapat dikatakan berkualitas dan mampu bersaing dengan sekolah lain.

2. Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan asas filosofis dan psikologis anak dan psikologis belajar. Mengapa?
Jawab :
Karena asas Filosofis merupakan pengembang kurikulum yang diperlukan untuk menentukan filosofis tertentu demi keseimbangan berbagai macam kepentingan sesuai harapan masyarakat. Masyarakat nenuntut standar kualitas yang tinggi dalam pendidikan. Standar ini kompetensi yang seimbang dalam kecerdasan atau logika, moral dan ahlak mulia atau etika, seni dan keindahan atau estetika serta kekuatan dan kesehatan jasmani atau kinestetika. Sedangkan asas Psikologis perlu diperhatikan karena perbedaan tahap perkembangan, latar belakang sosial budaya, juga karena perbedaan faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Untuk membuat kurikulum secara umum, perlu memperhatikan psikologi anak didik. Maka dalam menyusun kurikulum perlu diperhatikan, apakah dengan kurikulum yang ada sudah sesuai dengan perkembangan anak didik, latar belakang sosial budayanya atau faktor-faktor yang lain. Sedangkan, Psikologi anak perlu diperhatikan karena sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan bakatnya. Sementar itu, psikologi belajar perlu diperhatikan karena pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dapat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya, menerima norma-norma, menguasai sejumlah keterampilan. Selain itu karena belajar merupakan aktivitas seseorang untuk mentransformasikan ilmu. Jadi, Dengan demikian, asas filosofis, psikologis anak dan psikologis belajar perlu di perhatikan dalam menyusun suatu kurikulum.

3. Jelaskanlah perbedaan separate-subject curriculum dengan corelated curriculum!

jawab :
Separated Subject Curriculum menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain, ada batas pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain dan antara satu kelas dengan kelas yang lain dan anak-anak dipaksakan mempelajari pengalaman unat manusia yang lampau, yang tidak selalu bertalian erat dengan pengalaman anak itu sendiri, bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis dan segala bahan pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain atau dengan kata lain tidak saling berhubungan.
Sedangkan Correlated Curriculum menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungannya dan saling bersangkut paut (correlated) walaupun batas-batas yang satu dengan yang lain masih dipertahankan. Dalam hal ini anak-anak dipaksakan mempelajari pengalaman unat manusia yang lampau, yang tidak selalu bertalian erat dengan pengalaman anak itu sendiri, bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis dan segala bahan pelajaran yang disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lain atau dengan kata lain tidak saling berhubungan.

4. Jelaskanlah komponen-komponen kurikulum dan bagaimanakah hubungan antarkomponen tersebut?
Jawab :
a. Tujuan merupakan pendidikan pada tataran makroskopik, selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu.
b. Organiasi Kurikulum merupakan beragamnya pandangan yang menjadi dasar dari pengembangan kurikulum yang memunculkan terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum.
c). Materi Pembelajaran terbagi menjadi 3, yaitu :
 Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih memperhatikan tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik.
 Materi pembelajaran yang didasarkan pada filsafat konstruktivisme, materi pembelajaran dikemas sedemikian rupa dalam bentuk tema-tema dan topik-topik yang diangkat dari masalah-masalah sosial yang krusial, misalnya tentang ekonomi, sosial bahkan tentang alam.
 Materi pembelajaran yang berlandaskan pada teknologi pendidikan banyak diambil dari disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan diambil hal-hal yang esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompetensi. Materi pembelajaran atau kompetensi yang lebih luas dirinci menjadi bagian-bagian atau sub-sub kompetensi yang lebih kecil dan obyektif.
d. Proses Belajar Mengajar
Di dalam proses belajar mengajar ini peserta didik diharapkan dapat ikut serta secara aktif menentukan materi dan tujuan belajarnya sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sekaligus menentukan bagaimana cara-cara yang paling sesuai untuk memperoleh materi dan mencapai tujuan belajarnya.
Dalam hal ini, guru tidak banyak melakukan intervensi. Peran guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan guider. Sebagai fasilitator, guru berusaha menciptakan dan menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Sebagai motivator, guru berupaya untuk mendorong dan menstimulasi peserta didiknya agar dapat melakukan perbuatan belajar. Sedangkan sebagai guider, guru melakukan pembimbingan dengan berusaha mengenal para peserta didiknya secara personal.
e. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
5. Mengapa kurikulum perlu diubah dan diperbaharui ?
Jawab :
Karena tujuan pendidikan dapat berubah secara fundamental, bila suatu Negara beralih dari Negara yang di jajah menjadi Negara yang merdeka. Dengan sendirinya kurikulum pun harus mengalami perubahan yang menyeluruh. Kurikulum juga dapat mengalami perubahan bila terdapat pendirian baru mengenai proses belajar. Selain itu, perubahan dalam masyarakat, eksplosi ilmu pengetahuan, dan lain-lain mengharuskan adanya perubahan. Perubahan itu menjadi hal yang biasa. Malahan mempertahankan kurikulum yang ada akan merugikan anak anak dan demikian fungsi kurikulum itu sendiri. Sementara itu, pembaharuan kurikulum kadang-kadang terikat pada tokoh yang mencetusnya. Dengan meninggalnya tokoh itu lenyap pula pembaharuan yang telah dimulainya itu. Sehingga pembaharuan kurikulum diadakan atas inisiatif kepala sekolah dan guru-gurunya.
6. Jelaskanlah komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan!
Jawab :
Komponen KTSP terdiri atas enam komponen, yaitu :
a) Visi dan Misi
Visi merupakan penjelasan tentang rupa yang seharusnya dari suatu organisasi agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Sedangkan misi adalah pekerjaan yang dilakukan seorang pemimpin dalam mencapai tujuan yang diinginkan di masa yang akan datang.
b) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada tujuan umum pendidikan, yaitu tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c) Struktur dan muatan KTSP
Struktur kurukulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah tertuang dalam standar isi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut : kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani olahraga, dan kesehatan.
d) Kalender pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam Standar Isi.
e) Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswanya.
f) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
RPP adalah rencana pembelajaran yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar